TITIK JENUH KONSUMEN

TITIK JENUH KONSUMEN

     Sebagai produsen maupun suplier suatu produk, biasanya akan lebih mementingkan bagaimana cara menawarkan dan memasarkan produk mereka. Sehingga terkadang lupa bahwa perilaku konsumsi suatu masyarakat berpengaruh pada tingkat penjualan produk yang  dipasarkan. Salah satu faktor tersebut adalah Titik kejenuhan ( titik kebosanan) konsumen.

     Titik kejenuhan dalam konsumsi adalah sesuatu yang wajar dan pasti terjadi dalam perilaku konsumsi. Misalnya bila seseorang makan pagi, siang atau malam dengan menu yang sama selama beberapa hari pasti akan mengalami kebosanan. Dalam konsumsi produk pun akan mengalami hal yang sama, terlebih  lagi bila produk tersebut adalah produk sekali pakai seperti makanan dan minuman.

     Kebosanan dipicu oleh adanya paparan atau exposure stimulus yang terus-menerus diterima oleh individu dalam jangka waktu tertentu; dan pada titik tertentu persepsi ketertarikan terhadap stimulus akan menurun.

     Bila produsen maupun suplier hanya berpedoman pada penawaran produk tanpa melihat apakah konsumen di suatu daerah telah mencapai titik jenuh, maka hal ini akan berdampak pada penurunan laba yang diperoleh produsen atau suplier. Hal ini dapat menimbulkan celah yang bisa dimasuki oleh kompetitor, baik kompetitor lama maupun kompetitor baru. Apabila hal ini sudah terjadi akan sulit bagi produsen atau suplier untuk bersaing melawan kompetitor menggunakan produk yang sudah dipasarkan.

Strategi pemasaran yang tepat akan menetralisasi tingkat kejenuhan dengan baik.      

     Namun, tidak berarti bahwa memahami tingkat kejenuhan secara baik menjadikan perusahaan untuk membombardir konsumen dengan beragam produk. Konsekuensinya, pada titik tertentu, penawaran produk yang berlebihan, akan menyebabkan konsumen menghindari diri dari serbuan penawaran produk karena ketidakmampuan mengolah informasi dan memutuskan untuk melakukan pembelian serta keterbatasan diri.

     Solusinya adalah produsen atau suplier mencoba memahami titik jenuh konsumen ini, salah satunya dengan cara berkomunikasi yang baik dengan para reseller adalah salah satu cara untuk melihat seberapa besar titik kejenuhan konsumsi masyarakat, karena reseller adalah ujung tombak dari pemasaran produk. 

Terima kasih sudah mampir.....